Senin, 17 September 2012

Surga di bumi


Surga yang telah difahami masyarakat pada umumnya dalah sebuah kondisi hidup di negeri akhirat, sebuah tempat yang sangat membahagiakan bagi roh yang mendapatkan balasan atas perbuatan baiknya selama hidup di dunia fisik dan mereka kekal didalamnya.  Surga adalah sebuah kondisi hidup yang menyenangkan, membahagiakan dan penuh kedamaian, tidak ada lagi segala persoalan dan masalah-masalah normatife atau aturan-aturan buatan manusia yang perlu ditaati dan dijalani sebagaimana kita di atur dalam sebah system yang telah menjadi kesepakan sejak lama.
Lalu bagaimana setandar kondisi batin ketika kita merasakan hidup yang membahagiakan diakherat itu dan adakah kondisi yang mirip dengan kehidupan yang ada di bumi yang kita diami sekarang, jawaban atas pertanyaan-pertanyan itu idak dapat kita jawab dengan benar dan tepat oleh karena dimensi dan hukum-hukum system yang berbeda. Manusia dalam kesadaran fisik di ruang dan waktu pelanet ini jelas sangat dibatsi oleh indra-indara fisik yang berstandar kemampuan jarak pandang, jarak persepsi dan jarak pemikiran yang wajar.
Lalu bagaimana dengan ungkapan tokoh-tokoh spiritual yang mengatakan “ Kalau seseorang belum bisa merasakan surga dibumi maka dia tidak akan bisa merasakan surga di akhirat”. Bagaimana kondisi surga dibumi, apa standar keharmonisasian peri kehidupan surga di bumi, dan ketika kita berbicara kondisi dimanakah tempat berlangsungnya kondisi-kondisi itu dan apakah kondisi-kondisi itu berlaku bagi semua orang atau kondisi individu perorangan. Dan untuk menjawab pertanyaan itu bagaimana kalau sebuah kondisi itu kita mulai dari sudut pandang kebutuhan individu yang merasakan kenikmatan surga di bumi.
Pertama: manusia sudah cukup bahagia kalau kebutuhan pokoknya terpenuhi, misalkan makan, makanan adalah kebutuhan yang sangat mendasar dan makan yang enak adalah sebuah kondisi yang membahagiakan.
Ke dua:  Tidur adalah kebutuhan yang juga mendasar bagi manusia, tidur yang enak ditempat yang nyaman tanpa ada satupun persoalan adalah sebuah kondisi yang sangat mendamaikan.  
Ke tiga Seks:  seks disamping berfungsi sebagai cara untuk membuahkan keturunan juga menjadi kebutuhan manusia dalam memuaskan nafsu birahi atas dorongan ketertarikannya terhadap pasangan hidupnya.   
Ketika kita menggambarkan kondisi kenikmatan surga yang dinikmati itu maka ketiga kondisi diatas mungkin sudah cukup untuk mewakili gambaran kondisi kenikmatan hidup disurga, tinggal bagaimana seseorang itu dapat memanfaatkan dan mengunakan kebutuhan dasarnya itu dengan bijak dan upaya-upaya untuk memperoleh ketiga kebutuhan dasar itu dicari dengan cara yang halal dan baik. Lalu dengan menjalin hubungan dan menjalankan segala printah oleh sang pencipta maka kita telah mengikuti pola hidup yang bersesuaian dan tak lupa membangun hubungan antar individu di lingkungan masyarakatnya adalah uapaya untuk mendapatkan kondisi yng harmonis.
Surga di bumi adalah sesuatu yang sangat mungkin untuk kita buat dan rasakan, sehingga kebahagian-kebahagiaan dalam hidup yang bersesuaian menjadi pola kehidupan yang kita jalani sehari-hari.
Dengan merasakan surga yang ada dibumi maka ada peluang dan kemungkin kita pula dapat merasakan surga diakhirat, dengan segala pra syarat yang telah dianjurkan oleh sang pencipta alam semesta. amien
@ApaAdanyaBlog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar