Jumat, 14 September 2012

Cara biadap memimpin bangsa


ApaadanyaBlog
Sintimen yang mempengaruhi masyarakat atas nama agama adalah prilaku-prilaku purba yang mengedepankan insting ketidak tahuan atau kejahilan manusia atau kelompok yang cenderung ingin melenyapkan atau menindas masyarakat yang dianggap minor dan lemah.
Dalam pengembangan sebuah issue seorang tokoh politik tertentu melakukan tindakan-tindakan ini untuk mendapatkan simpati dari kelompok mayoritas dengan segala propaganda atas nama bangsa dan negaranya, sehingga apa yang dinamakan teragedi pasti memili motiv dan niat yang terencana dengan segala kemungkinan dan akibat baik dan buruk atas citra pemimpin atau bangsa itu sendiri.
Menjadi korban atau sengaja dikorbankan adalah hitung-hitungan kemungkinan akibat yang akan diperoleh oleh penguasa yang sedang memimpin, dampak-dampak dari akibat yang akan menjadi pemberitaan media masa telah menjadi analisis untuk mengkonsep pristiwa-pristiwa yang akan terjadi, sehingga seperti menjadi hal yang sangat lumrah ketika berita media masa mengangkat berita pembantaian warga muslim atau korban non muslim yang terjadi di daerah atau Negara-negara tertentu.
Prilaku manusia dengan terjadinya peristiwa yang akan melahirkan dendam-dendam yang perkepanjangan itu akhirnya akan menyimpang dari konsep nurani, hati telah diingkari mata dan pikiran telah ditutupi oleh kesementaraan dunia yang berdurasi waktu tahun, bulan, minggu dan hari yang singgkat ini.
Padahal ribuan manuskrip sejarah telah mencatat berbagai macam kezaliman yang dilakukan penguasa yang pengecut itu, apa akibat yang telah mereka lakukan setelah membunuh dan menghabisi kaum minor dan lemah, maka hukum sebab akibat akan bekerja pula untuk membalikkan keadaan menjadi sebaliknya, dengan mengutuk kisah-kisah kezaliman para penguasa yang telah melakukan tindakan be-adap hari ini atau dimasa lalu, maka kita mengatakan dengan tegas bahwa sebenarnya yang mereka bunuh atau musnahkan itu adalah bagian diri mereka sendiri,dari bentuk jenis mahluk yang sama berdiri di atas tanah yang sama dengan laut dan udara yang sama, bahan makanan yang sama pula, maka kita pula patut mempertanyakan apakah mereka telah menajdi manusia yang utuh atau mereka adalah memimpin-pemimpin dalam konsfirasi sekte-sekte setan yang mereka dirikan untuk sengaja memerangi manusia secara politik, social, ekonomi, hukum, agama dan budaya untuk memperebutkan hal yang sebenarnya tidak ada.
Bangsa yang beradab adalah bangsa yang memahami arti nasionalisme keberagaman dan bijak layaknya manusia yang berbudi perkerti yang hidup, bukan atas pengaruh rasa takut yang ditekan oleh Negara sekutu yang memesan kebijakan sehingga merugikan rakyat yang tidak tahu apa-apa. Sebagai manusia keberanian dan independensi mereka dipertanyakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar