ApaadanyaBlog
Sintimen yang mempengaruhi masyarakat atas nama agama adalah
prilaku-prilaku purba yang mengedepankan insting ketidak tahuan atau kejahilan
manusia atau kelompok yang cenderung ingin melenyapkan atau menindas masyarakat
yang dianggap minor dan lemah.
Dalam pengembangan sebuah issue seorang tokoh politik
tertentu melakukan tindakan-tindakan ini untuk mendapatkan simpati dari
kelompok mayoritas dengan segala propaganda atas nama bangsa dan negaranya,
sehingga apa yang dinamakan teragedi pasti memili motiv dan niat yang terencana
dengan segala kemungkinan dan akibat baik dan buruk atas citra pemimpin atau
bangsa itu sendiri.
Menjadi korban atau sengaja dikorbankan adalah hitung-hitungan
kemungkinan akibat yang akan diperoleh oleh penguasa yang sedang memimpin,
dampak-dampak dari akibat yang akan menjadi pemberitaan media masa telah
menjadi analisis untuk mengkonsep pristiwa-pristiwa yang akan terjadi, sehingga
seperti menjadi hal yang sangat lumrah ketika berita media masa mengangkat
berita pembantaian warga muslim atau korban non muslim yang terjadi di daerah
atau Negara-negara tertentu.
Prilaku manusia dengan terjadinya peristiwa yang akan
melahirkan dendam-dendam yang perkepanjangan itu akhirnya akan menyimpang dari
konsep nurani, hati telah diingkari mata dan pikiran telah ditutupi oleh
kesementaraan dunia yang berdurasi waktu tahun, bulan, minggu dan hari yang
singgkat ini.
Padahal ribuan manuskrip sejarah telah mencatat berbagai
macam kezaliman yang dilakukan penguasa yang pengecut itu, apa akibat yang telah
mereka lakukan setelah membunuh dan menghabisi kaum minor dan lemah, maka hukum
sebab akibat akan bekerja pula untuk membalikkan keadaan menjadi sebaliknya, dengan
mengutuk kisah-kisah kezaliman para penguasa yang telah melakukan tindakan
be-adap hari ini atau dimasa lalu, maka kita mengatakan dengan tegas bahwa sebenarnya
yang mereka bunuh atau musnahkan itu adalah bagian diri mereka sendiri,dari
bentuk jenis mahluk yang sama berdiri di atas tanah yang sama dengan laut dan
udara yang sama, bahan makanan yang sama pula, maka kita pula patut
mempertanyakan apakah mereka telah menajdi manusia yang utuh atau mereka adalah
memimpin-pemimpin dalam konsfirasi sekte-sekte setan yang mereka dirikan untuk
sengaja memerangi manusia secara politik, social, ekonomi, hukum, agama dan
budaya untuk memperebutkan hal yang sebenarnya tidak ada.
Bangsa yang beradab adalah bangsa yang memahami arti
nasionalisme keberagaman dan bijak layaknya manusia yang berbudi perkerti yang
hidup, bukan atas pengaruh rasa takut yang ditekan oleh Negara sekutu yang
memesan kebijakan sehingga merugikan rakyat yang tidak tahu apa-apa. Sebagai manusia
keberanian dan independensi mereka dipertanyakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar